Prasejarah
adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada masa di mana catatan sejarah
yang tertulis belum tersedia. Zaman prasejarah dapat dikatakan bermula pada saat terbentuknya alam semesta,
namun umumnya digunakan untuk mengacu kepada masa di mana terdapat kehidupan di
muka bumi dimana manusia mulai hidup. Batas antara zaman prasejarah dengan
zaman sejarah adalah mulai adanya
tulisan. Hal ini menimbulkan suatu pengertian bahwa prasejarah adalah zaman
sebelum ditemukannya tulisan, sedangkan sejarah adalah zaman setelah adanya
tulisan. Berakhirnya zaman prasejarah atau dimulainya zaman sejarah untuk
setiap bangsa di dunia tidak sama, tergantung dari peradaban bangsa tersebut.
Semakin
berkembangnya zaman, semakin maju juga pemikiran manusianya. Dan pemikiran
tersebut menyebabkan perbedaan peradaban suatu bangsa dan mempengaruhi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Termasuk pula ilmu fisika.
I.
Sejarah
Perkembangan Ilmu Fisika
Menurut
Richtmeyer (1955), sejarah perkembangan ilmu fisika dibagi dalam empat
periode yaitu:
·
Periode Pertama,
Dimulai
dari zaman prasejarah sampai tahun 1550-an. Pada periode pertama ini
dikumpulkan berbagai fakta fisis yang dipakai untuk membuat perumusan empirik.
Dalam periode pertama ini belum ada penelitian yang sistematis.
Beberapa
penemuan pada periode ini diantaranya :
2400000
SM - 599 SM: Di bidang astronomi sudah dihasilkan Kalender Mesir dengan 1 tahun
= 365 hari, prediksi gerhana, jam matahari, dan katalog bintang. Dalam Teknologi
sudah ada peleburan berbagai logam, pembuatan roda, teknologi bangunan
(piramid), standar berat, pengukuran, koin (mata uang).
600
SM – 530 M: Perkembangan ilmu dan teknologi sangat terkait dengan perkembangan
matematika. Dalam bidang Astronomi sudah ada pengamatan tentang gerak benda
langit (termasuk bumi), jarak dan ukuran benda langit. Dalam bidang sain fisik
Physical Science, sudah ada Hipotesis Democritus bahwa materi terdiri dari
atom-atom. Archimedes memulai tradisi “Fisika Matematika” untuk menjelaskan
tentang katrol, hukum-hukum hidrostatika dan lain-lain. Tradisi Fisika
Matematika berlanjut sampai sekarang.
530
M – 1450 M: Mundurnya tradisi sains di Eropa dan pesatnya perkembangan sains di
Timur Tengah. Dalam kurun waktu ini terjadi Perkembangan Kalkulus. Dalam bidang
Astronomi ada “Almagest” karya Ptolomeous yang menjadi teks standar untuk
astronomi, teknik observasi berkembang, trigonometri sebagai bagian dari kerja
astronomi berkembang. Dalam Sain Fisik, Aristoteles berpendapat bahwa gerak
bisa terjadi jika ada yang nendorong secara terus menerus; kemagnetan
berkembang ; Eksperimen optika berkembang, ilmu Kimia berkembang (Alchemy).
1450
M- 1550: Ada publikasi teori heliosentris dari Copernicus yang menjadi titik
penting dalam revolusi saintifik. Sudah ada arah penelitian yang sistematis
·
Periode Kedua
Dimulai
dari tahun 1550an sampai tahun 1800an. Pada periode kedua ini mulai
dikembangkan metoda penelitian yang sistematis dengan Galileo dikenal sebagai
pencetus metoda saintifik dalam penelitian.
Hasil-hasil
yang didapatkan antara lain:
Kerja
sama antara eksperimentalis dan teoris menghasilkan teori baru pada gerak
planet.
Newton:
meneruskan kerja Galileo terutama dalam bidang mekanika menghasilkan
hukum-hukum gerak yang sampai sekarang masih dipakai.
Dalam
Mekanika selain Hukum-hukum Newton dihasilkan pula Persamaan Bernoulli, Teori
Kinetik Gas, Vibrasi Transversal dari Batang, Kekekalan Momentum Sudut,
Persamaan Lagrange.
Dalam
Fisika Panas ada penemuan termometer, azas Black, dan Kalorimeter.
Dalam Gelombang Cahaya ada penemuan aberasi dan pengukuran kelajuan cahaya.
Dalam Gelombang Cahaya ada penemuan aberasi dan pengukuran kelajuan cahaya.
Dalam
Kelistrikan ada klasifikasi konduktor dan nonkonduktor, penemuan elektroskop,
pengembangan teori arus listrik yang serupa dengan teori penjalaran panas dan
Hukum Coulomb.
·
Periode Ketiga
Dimulai
dari tahun 1800an sampai 1890an. Pada periode ini diformulasikan konsep-konsep
fisika yang mendasar yang sekarang kita kenal dengan sebutan Fisika Klasik.
Dalam periode ini Fisika berkembang dengan pesat terutama dalam mendapatkan
formulasi-formulasi umum dalam Mekanika, Fisika Panas, Listrik-Magnet dan
Gelombang, yang masih terpakai sampai saat ini.
Dalam
Mekanika diformulasikan Persamaan Hamiltonian (yang kemudian dipakai dalam
Fisika Kuantum), Persamaan gerak benda tegar, teori elastisitas, hidrodinamika.
Dalam
Fisika Panas diformulasikan Hukum-hukum termodinamika, teori kinetik gas,
penjalaran panas dan lain-lain.
Dalam
Listrik-Magnet diformulasikan Hukum Ohm, Hukum Faraday, Teori Maxwell dan
lain-lain.
Dalam
Gelombang diformulasikan teori gelombang cahaya, prinsip interferensi, difraksi
dan lain-lain.
·
Periode Keempat
Dimulai
dari tahun 1890an sampai sekarang. Pada akhir abad ke 19 ditemukan beberapa
fenomena yang tidak bisa dijelaskan melalui fisika klasik. Hal ini menuntut
pengembangan konsep fisika yang lebih mendasar lagi yang sekarang disebut
Fisika Modern. Dalam periode ini dikembangkan teori-teori yang lebih umum yang
dapat mencakup masalah yang berkaitan dengan kecepatan yang sangat tinggi
(relativitas) atau/dan yang berkaitan dengan partikel yang sangat kecil (teori
kuantum).
Teori
Relativitas yang dipelopori oleh Einstein menghasilkan beberapa hal diantaranya
adalah kesetaraan massa dan energi E=mc2 yang dipakai sebagai salah satu
prinsip dasar dalam transformasi partikel.
Teori
Kuantum, yang diawali oleh karya Planck dan Bohr dan kemudian dikembangkan oleh
Schroedinger, Pauli , Heisenberg dan lain-lain, melahirkan teori-teori tentang
atom, inti, partikel sub atomik, molekul, zat padat yang sangat besar perannya
dalam pengembangan ilmu dan teknologi.
Periode
Sejarah Fisika menurut Boer Jacob (1968)
perkembangan sejarah fisika dibagi ke dalam 5 (lima) periode yaitu:
{ Periode 1
(Antara zaman purbakala s.d. 1500) Belum adanya eksperimen yang sistematis dan kebebasan
dalam mengadakan percobaan.
¶ Hasil perkembangan pengetahuan dalam bidang fisika
tidak memuaskan.
¶ Sifatnya spekulasi dan metafisik (sulap dan gaib).
¶ Eksperimen tidak sistematis dan jauh dari ketelitian.
{ Periode 2
( Sekitar 1550 – 1800) Perkembangan
Fisika berdasarkan Metode Eksperimen yang dapat dipertanggungjawabkan, diakui,
dan diterima sebagai persoalan yang ilmiah.
¶ Pertumbuhan penyelidikan berkembang pesat
sekali dengan percobaan yang dipelopori oleh Galileo (1564-1642).
¶ Galileo meletakan pandangan modern dimana
sains harus berdasarkan pengamatan dan percoban.
Hampir 2 abad Galileo menghadapi dogma dan intoleransi kaum agama.
¶ Tokoh lain yang berperan Newton, Huygens, Boyle, dll.
¶ Prinsip yang berkembang : ”Ilmu dapat dikembangkan dan
dimajukan sesuai dengan teorinya
yang berdasarkan eksperimen; diterima atau ditolak apabila teori sesuai atau berlawanan
dengan eksperimen yang
diperlukan untuk menguji teori tersebut”.
{ Periode 3
(Periode singkat, 1800 – 1890) Berkembangnya Fisika Klasik yang meletakkan dasar fisika kuantum.
¶ Kemajuan pesat dari pertumbuhan dan perkembangan fisika
klasik yang meletakkan dasar fisika kuantum.
¶ Periode ini singkat, tapi kemajuannya pesat, hampir semua fisikawan
percaya semua hukum fisika telah
ditemukan dan selesai, sehingga penelitian dialihkan
untuk memperbaiki validitas alat ukur dan
perbaikan metode pengukurannya.
¶ Beberapa fenomena dapat dicatat
antara lain:
1.
Eksperimen
Count Rumford dan Joule yang memberi dasar teori kinetik panas yang dikenal
sekarang
2.
Pengamatan
dan percobaan Young telah membuktikan interferensi dua
berkas cahaya, yang mengukuhkan teori gelombang Huygens dari teori Corpuscular
Newton
3.
Hasil Riset
Faraday yang memberikan dasar kebenaran teori elektromagnetik maxwell.
¶ Banyak teknologi hasil fisika dipakai dalam kegiatan industry.
{ Periode 4
(Tahun 1887 s.d. 1925) Adanya
fenomena mikroskopis (elektron dll). Teori Klasik semi moderen, Teori Kuantum
masih terkait fisika klasik (the old quantum mechanics).
¶ Dimulai tahun 1887 dengan ditemukannya efek fotolistrik.
¶ Sepuluh tahun kemudian ditemukan berturut- turut: Sinar-X (1895), Radioaktivitas
(1896),
dan elektron (1900).
¶ Teori kuantum yang timbul masih dihubungkan dengan
teori klasik semi modern, perkembangannya kurang pesat (the old quantum
mechanics).
¶ Adanya fenomena mikroskopis, yaitu fenomena yang tidak
dapat dilihat langsung, seperti elektron dan neutron dimana fisika klasik tak
dapat
menerangkan fenomena tersebut sehingga dicari ilmu dan
model-model baru lagi.
{ Periode 5
(Tahun 1925 s.d. sekarang) Fenomena mikroskopis revolusioner, dibuat teori baru yang tidak terkait
Fisika Klasik (The new quantum mechanics).
¶ Dimulai perkembangan baru dengan dibuatnya
teori-teori baru yang lebih revolusioner dengan tidak
mengindahkan mekanika klasik (the new quantum mechanics).
¶ Teori baru ini muncul berdasarkan uraian teoritis de
Broglie,
Heissenbergh, dan Schrodinger serta percobaan Davisson-Germer dan Thompson).
¶ Diitemukan prinsip mekanika matriks (Heisenbergh),
Mekanika Gelombang (Schrodinger), dan Mekanika
gabungan keduanya yang lebih umum (Dirac-Tomonaga).
¶ Mekanika kuantum yang dikemukakan Dirac dinamakan simbolic method,
sifatnya sangat abstrak dan sukar dimengerti, dikenal
dengan nama Relativistic quantum mechanics.
Periodisasi Perkembangan
Ilmu pengetahuan
Perkembangan pemikiran
secara teoritis senantiasa mengacu kepada peradaban Yunani. Periodesasi ilmu
dimulai dari peradaban Yunani dan diakhiri pada zaman kontemporer. Berikut ini
merupakan periodisasi perkembangan ilmu pengetahuan sejak zaman pra-Yunani kuno
sampai dengan zaman kontemporer.
Sejarah
dapat dilihat dari segi kronologis dan geografis. Untuk itu, sejarah ilmu dapat
dilihat melalui kurun waktu di mana sejarah itu terjadi. Dalam setiap periode
sejarah perkembangan ilmu pengetahuan menampilkan ciri khas atau karakteristik
tertentu, dan pada dasarnya merupakan sejarah pikiran umat manusia yang
terlepas dari asal usul kebangsaan maupun asal mula negara. Oleh karena itu
untuk membahas lintasan sejarah perkembangan ilmu pengetahuan digunakan urutan
waktu dari satu zaman yang terdahulu ke zaman berikutnya.
Pembahasan tentang sejarah perkembangan
ilmu pengetahuan ke dalam tujuh kategori, yaitu perkembangan ilmu pada:
1.
Zaman Pra-Yunani Kuno
2.
Zaman Yunani Kuno
3.
Zaman Romawi
4.
Zaman Pertengahan
5.
Zaman Renaisance
6.
Zaman Modern, dan
7.
Zaman Kontemporer
Perkembangan Ilmu dalam Zaman Pra-Yunani Kuno
Perkembangan ilmu pada zaman ini secara umum terbagi menjadi tiga
fase, yaitu:
1.
Zaman Batu Tua
2.
Zaman Batu Muda, dan
3.
Zaman Logam.
Zaman Batu Tua (4 juta tahun s.M sampai 20.000/10.000 s.M), dengan tokohnya adalah manusia purba, perkembangan ilmu
dicirikan dengan penggunaan alat-alat sederhana yang dibuat dari batu dan
tulang, mengenal cocok taman dan beternak, dan dalam kehidupan sehari-hari
didasari dengan pengamatan primitif menggunakan sistem “trial and error”
(mencoba-coba dan salah) yang kemudian berkembang menjadi “know how”.
Zaman Batu Muda (abad 100 – abad 20 s.M), dengan tokohnya adalah kerajaan-kerajaan Mesir, Babylon,
Sumeria, Niniveh, India, dan Cina, telah berkembang kemampuan-kemampuan yang
sangat siginifikan, seperti kemampuan menulis (dinyatakan dengan gambar dan
simbol atau lambang-lambang), kemampuan membaca (bermula dari bunyi atau suku
kata tertentu), dan kemampuan berhitung. Dalam zaman ini juga berkembang
perbintangan, matematika, perdagangan, dan hukum.
Zaman Logam (abad 20 s.M - abad 6 s.M), dengan tokohnya kerajaan Mesir, juga kerajaan Cina dan Sumeria,
berkembang pemakaian logam, terutama besi dan perunggu sebagai bahan peralatan
sehari-hari, baik sebagai perhiasan, peralatan masak, atau bahkan peralatan
perang dan patung. Contohnya adalah karya-karya, seperti patung istri raja
Firaun (Neferitti ) dari Mesir; penggunaan alat-alat dari besi sekitar abad 15
s.M di Sumeria (Irak), penggunaan peralatan perang dari perunggu di Cina pada
masa Dinasti Shang (abad 15 s.M), dan penggunaan besi untuk peralatan perang
pada masa Dinasti Chin (abad 5 s.M).
Perkembangan Ilmu dalam Zaman Yunani
Kuno
Pada zaman ini manusia
menggunakan inquiring attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu
secara kritis) dan tidak menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap
receptive attitude (sikap menerima dengan begitu saja). Pada zaman ini filsafat
tumbuh dengan subur dan dikenal 4 istilah yang kini dianggap sepadan dengan
ilmu, yaitu: Peri physeos historia (penyeledikan tentang alam), Philosophia
(filsafat, cinta kearifan), Theoria (perekaan), dan Episteme (perekaan). Semua
itu dikembangkan oleh para filsuf, ahli matematika, ahli perbintangan, dokter,
dan bahkan oleh arsitek serta insinyur.
Adapun Ilmuwan yang
terkenal pada zaman ini di antaranya adalah Thales (± 625-545 s.M), Pythagoras
(578? – 510 s.M), Democritus (±470 – ±400 s.M), Aristoteles (382 – 322 s.M),
Hippocrates & Euclid (±335 – 275 s.M), Archimedes (287 – 212 s.M), dan
Eratosthenes (276 s.M - 194 s.M)
Perkembangan Ilmu dalam Masa Romawi
Zaman Romawi merupakan masa terakhir dari pertumbuhan ilmu pada
Zaman Kuno dan merupakan masa yang paling sedikit memberikan sumbangan pada
sejarah ilmu. Akan tetapi, bangsa Romawi memiliki kemahiran dalam kemampuan
keinsinyuran dan keterampilan ketatalaksanaan serta mengatur hukum dan
pemerintahan. Bangsa ini mementingkan soal-soal praktis dan mengabaikan teori
ilmiah, sehingga pada masa ini tidak muncul ilmuwan yang terkemuka, kecuali dua
orang Yunani, yaitu Ptolemaeus dan Galenus.
Perkembangan Ilmu dalam Zaman
Pertengahan
Perkembangan berikutnya
pada Zaman Pertengahan, ribuan naskah pengetahuan dari Zaman Yunani Kuno yang
terselamatkan diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh cendekiawan Muslim dan
sebagian ditambahi catatan ulasan. Abad VII dan VIII Kaum Muslim menguasai
wilayah-wilayah Asia Kecil sampai Mesir dan Spanyol. Kota-kota yang merupakan
pusat-pusat kebudayaannya ialah Bagdad, Damaskus, Kairo, Kordoba, dan Toledo.
Ilmuwan-ilmuwan Muslim yang terkenal seperti Jabir Ibn Hayyan (721-815 M)
terkenal dalam Pengetahuan Kimia dan obat-obatan, Al-Razi (865-925 M) dan Ibnu
Sina (980-1037 M) adalah ahli ilmu Kedokteran, serta Ibn al-Haytham (965-1038
M) terkenal dalam Ilmu Penglihatan.
Perkembangan Ilmu dalam Zaman
Renaissance (abad 14 - abad 17 M)
Zaman ini sering
diartikan dengan kebangkitan, peralihan, atau lahir kembali (rebirth), yaitu
dilahirkannya kembali sebagai manusia yang bebas untuk berpikir. Zaman ini juga
disebut dengan peralihan dan kebangkitan ketika kebudayaan abad tengah mulai
berubah menjadi kebudayaan yang modern, dan pemikiran yang terbebas dari
dogma-dogma agama. Hal ini ditandai dengan lahirnya penemuan-penemuan baru.
Pada masa kebangkitan ini, ilmuwan-ilmuwan baru mulai bermunculan. Mereka
menemukan teori-teori atau konsep-konsep baru yang menjadi sejarah dalam
perkembangan ilmu.
Tokoh ilmuwan yang
berpengaruh pada masa ini adalah Nicolaus Copernicus (1473-1543 M), Andreas
Vesalius (1514-1564 M), Tycho Brahe (1546 -1601 M), Francis Bacon (1561-1626
M), Galileo Galilei (1564-1642 M), dan Johannes Kepler (1571-1630 M).
Perkembangan Ilmu dalam Zaman Modern
Perkembangan ilmu pada
zaman ini sebenarnya sudah terintis mulai dari abad 15 M tetapi indikator yang
nyata terlihat jelas pada abad 17 M dan berlangsung hingga abad 20 M. Hal ini
ditandai dengan adanya penemuan-penemuan dalam bidang ilmiah. Menurut Slamet
Iman Sontoso, dalam buku yang disusun oleh Tim Dosen Filsafat Ilmu UGM
(2001:79) ada tiga sumber pokok yang menyebabkan berkembangnya ilmu pengetahuan
di Eropa dengan pesat, yaitu hubungan antara kerajaan Islam di Semenanjung
Iberia dengan negara Perancis, Perang Salib (1100-1300 M), dan jatuhnya
Istambul ke tangan Turki pada tahun 1453 M.
Pada zaman ini, Eropa
merupakan basis perkembangan ilmu dengan ilmuwan yang populer.
Tokoh-tokoh yang menjadi pioner pada masa ini adalah Rene Dekrates, Isaac
Newton, Charles R. Darwin, J. J. Thompson, Michael Faraday, Blaise Pascal, dan
Auguste Comte.
Perkembangan dalam Zaman Kontemporer
(Abad ke-20 hingga Sekarang)
Zaman ini bermula dari
abad 20 M dan masih berlangsung hingga saat ini. Zaman ini ditandai dengan
adanya teknologi-teknologi canggih, dan spesialisasi ilmu-ilmu yang semakin
tajam dan mendalam. Pada zaman ini, bidang fisika menjadi titik pusat
perkembangan ilmu. Hal ini disebabkan karena fisika dipandang sebagai dasar
ilmu pengetahuan yang subjek materinya mengandung unsur-unsur fundamental yang
membentuk alam semesta. Sebagian besar aplikasi ilmu dan teknologi di abad
ke-21 merupakan hasil penemuan mutakhir di abad ke-20. Ilmuwan yang menonjol
dan banyak dibicarakan adalah fisikawan, di antaranya yang paling terkenal
adalah ALBERT EINSTEIN (1879 – 1955 M) yang mengemukakan
teori relativitas dan banyak memberikan kontribusi bagi pengembangan mekanika
kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi.
Ilmuwan lain pada zaman
ini di antaranya LINUS PAULING (1953) dengan puncak karyanya dalam
pemodelan fisik DNA. Pada tahun ini juga JAMES D. WATSON, FRANCIS CRICK, dan ROSALIND FRANKLIN menjelaskan struktur dasar DNA, bahan
genetik untuk mengungkapkan kehidupan dalam segala bentuknya. Hal ini memicu
rekayasa genetika yang dimulai tahun 1990 untuk memetakan seluruh genom manusia
(dalam Human Genome Project) dan disebut-sebut berpotensi memiliki manfaat medis
yang besar. Pada tahun 1925, WERNER HEISENBERG dan ERWIN
SCHRÖDINGER memformulasikan mekanika
kuantum yang menjelaskan teori kuantum sebelumnya. Kemudian ada juga pengamatan
oleh EDWIN HUBBLE pada tahun 1929 bahwa kecepatan di
mana galaksi surut berkorelasi positif dengan jarak yang mengarah pada
pemahaman bahwa alam semesta mengembang, dan perumusan teori Big Bang oleh
GEORGES LEMAITRE. Di bidang Geologi yang paling fenomenal adalah teori
pergeseran benua oleh ALFRED
WEGENER.
Selain itu, teknologi
komunikasi dan informasi juga berkembang pesat pada zaman ini. Beberapa
penemuan yang telah merubah warna dunia, yaitu Listrik, Elektronika (transistor
dan IC), Robotika, TV dan Radio, Teknologi Nuklir, Mesin Transportasi,
Komputer, Internet, Pesawat Terbang, Telepon dan Seluler, Rekayasa Pertanian
dan DNA, Perminyakan, Teknologi Luar Angkasa, AC dan Kulkas, Rekayasa Material,
Teknologi Kesehatan (laser, IR, USG), Fiber Optic, Fotografi (kamera, video),
dan lain-lain.
II. Zaman Prasejarah di Dunia
Bukti-bukti
adanya teknologi pada zaman prasejarah
- Foto
baterai dari Iraq yang berusia 2000 tahun yang ditemukan didaerah Khujut Rabu,
pinggiran kota Bhagdad. Bukti ini merevisi Count Alassandro Volta sebagai
pencipta baterai pada tahun 1800, akan tetapi sebagai penemu kembali teknologi
yan hilang tersebut.
- Salah satu
contoh keajaiban teknologi yang sama sekali tidak sesuai dengan garis sejarah
konvensional adalah baterai elektrik yang ditemukan di Baghdad. Artifak berusia
2000 tahun itu berada di sebuah museum ketika seorang arkeolog asal Jerman,
Wilhelm Konig, menemukan kegunaan yang sebenarnya.
- Jika
penggunaan listrik 2000 tahun lalu terlihat menakjubkan, pemakaian tuas sebelum
Masehi pun membuktikan hal yang sama-sama mencengangkan. “Mesin Antikythera”
yang sangat rumit adalah sebuah jam astronomi yang ditemukan di awal abad 20,
dalam sebuah kapal Yunani yang nampaknya karam kira-kira tahun 80 tahun Sebelum
Masehi. Kelak kemudian, analisa menunjukkan bahwa jam tersebut berisi nama-nama
badan langit (nama-nama obyek di luar angkasa-dalam hal ini planet berdasarkan
karakter mitologi Yunani/Romawi) dan simbol zodiak (rasi bintang berdasarkan
konstelasi bintang- bintang).
- Sebuah
kuil di New Delhi, India, memiliki keajaiban teknologi kuno semacam ini. Sebuah
pilar yang terbuat dari bahan campuran baja mampu bertahan selama 1600 tahun di
ruang terbuka tanpa ada tanda-tanda berkarat. Analisa ultrasound menunjukkan
bahwa pilar tersebut dibangun dari cakram/lempengan- lempengan besi yang di
las.
- Di
penggalian yang sama, para ilmuwan tidak mampu menjelaskan adanya lubang-lubang
di beberapa tulang manusia dan hewan yang berusia 40.000an tahun, dan telah
disetujui oleh para ilmuwan sebagai hasil tembakan peluru. Para ahli balistik
terperanjat ketika diperlihatkan spesimen tersebut.
Tetapi bukan
hanya artifak-artifak aneh itu yang mengungkapkan kemajuan sejarah manusia,
nenek moyang kita bahkan telah menuliskan adanya peradaban di masa lampau.
- Sebuah
model pesawat kecil terbuat dari emas dan ditemukan di Amerika Tengah.
- Ada
keberadaan ratusan artifak dan gambaran kuno yang jika secara hati-hati
menelitinya menggelitik kita untuk mempertimbangkan kembali perkiraan model
baru teknologi modern. Lima tahun sebelum Wright bersaudara membuat pesawat
pertamanya, sebuah pesawat kayu berusia 2200 tahun ditemukan di Mesir. Namun
karena pesawat terbang bukan alat yang familiar bagi semua orang bahkan pada
saat itu, arkeolog mempercayai bahwa artifak tersebut semacam patung berbentuk
burung. Obyek metalik serupa juga ditemukan di area praKolombian Amerika
(PraKolumbian biasanya merujuk pada peradaban asli Amerika sebelum kedatangan
Christopher Columbus, seperti Mesoamerica [Aztec dan Maya] dan Andes [Inca,
Moche, Chibcha, Cañaris] kurang lebih 14,000 SM1492). Bahkan lebih mencengangkan
lagi, lukisan dalam gua ditemukan di bagian terpencil dunia yang menggambarkan
seolah-olah jaman subur untuk pesawat angkasa.
DAFTAR PUSTAKA
Adin,
Jamaludin. 2011. Makalah Sejarah
Perkembangan Ilmu (Internet). (Terdapat di: http://jamaludinassalam.wordpress.com/2011/03/30/makalah-sejarah-perkembangan-ilmu/). [Diakses Tanggal: 26 Maret 2012].
Annonim.
Periodisasi Sejarah Fisika Menurut Boer Jacob (1968) (Internet). (Terdapat di: http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=perkembangan+sejarah+fisika+menurut+boer+jacob+1968+&source=web&cd=1&ved=0CCAQFjAA&url=http%3A%2F%2Fasep-sutiadi.staf.upi.edu%2Ffiles%2F2011%2F04%2F07-Periodisasi-Menurut-Jacob-1968.ppt&ei=tvplT4zoHI3prQeg-qG9Bw&usg=AFQjCNEaM7BDHTqDxYMjDPJvs4SAvakHgw).
[Diakses Tanggal: 26 Maret 2012].
Annonim.
Periodisasi Sejarah Fisika
Menurut Richtmyer dkk (1955) (Internet). (Terdapat di: http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=periodisasi+sejarah+fisika+menurut+richtmyer&source=web&cd=3&ved=0CCwQFjAC&url=http%3A%2F%2Fasep-sutiadi.staf.upi.edu%2Ffiles%2F2011%2F04%2F06-Periodisasi-menurut-Richtmyer-dkk-1955.ppt&ei=vvxlT_uqO8zirAfx_uy8Bw&usg=AFQjCNH8mXwwLyR05qVoj3ry1L8TLi5g6w). [Diakses Tanggal: 26 Maret 2012].
Bata, Sandra, dkk. 2011. Sejarah Perkembangan Ilmu (Internet).
(Terdapat di: http://aranthasclub.blogspot.com/2011/04/sejarah-perkembangan-ilmu.html).
[Diakses Tanggal: 26 Maret 2012].
Gea, O'ozisokhi. 2011. Sejarah Perkembangan Ilmu Fisika
(Internet). (Terdapat di: http://oozisokhigea.blogspot.com/2011/03/sejarah-perkembangan-ilmu-fisika.html). [Diakses Tanggal: 26 Maret 2012].
Retnowati,
Dian. Sejarah Perkembangan Fisika (Internet).
(Terdapat di: http://blog.uad.ac.id/dianretnowati/2012/01/02/sejarah-perkembangan-fisika/). [Diakses Tanggal: 26 Maret 2012].
0 komentar:
Posting Komentar